Geger Kepsek Bawa Pistol saat Diskusi, Komisi X DPR: Tak Etis!

Advertisement

Geger Kepsek Bawa Pistol saat Diskusi, Komisi X DPR: Tak Etis!

Rabu, 10 Juni 2020

Geger Kepsek Bawa Pistol saat Diskusi di Garut, Komisi X DPR: Tak ...
Foto: Penampakan pistol milik kepsek SMK di Garut (dok. istimewa)

Belajardirumah.org -  Kepala Sekolah SMKN 1 Garut Dadang Johar yang membawa pistol saat diskusi ramai diperbincangkan. Komisi X DPR menilai seorang tenaga pendidik tidak etis membawa pistol kemana pun.
"Tidak etis," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, ketika dihubungi, Selasa (9/6/2020).

Syaiful mengatakan jika ada masalah sebaiknya diselesaikan melalui jalur hukum. Dia meminta dinas pendidikan turun tangan untuk memastikan bagaimana kejadian sebenarnya.

"Prinsipnya ini, dinas pendidikan Kabupaten Garut melakukan koordinasi dengan para pihak, kepsek dan kepolisian untuk memastikan kejadian yang sebenarnya terkait sengketa diselesaikan dengan cara jalur hukum," ujarnya.

Kepemilikan pistol kepsek tersebut jadi perbincangan setelah video perbincangan Dadang dengan sejumlah orang tersebar via WA.

Dalam video tersebut, Dadang terlihat berbincang dengan sejumlah orang. Dalam video, terlihat sebuah benda yang diketahui senjata api nongol dari saku celana sebelah kanan.

Belakangan diketahui, perbincangan tersebut terjadi buntut dari penggunaan bangunan Toserba Patroit, yang terletak di kawasan Simpang Lima, Tarogong Kidul, yang kini diperebutkan SMKN 1 Garut dan organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Garut. Pengurus Kadin Garut Galih Qurbany mengatakan insiden terjadi pada Jumat (5/6). Saat itu, pihak SMK dan Kadin terlibat perbincangan terkait gedung di lokasi.

Galih menyebut mulanya pihak Kadin dituding menyerobot gedung dan tanah pemerintah yang selama ini dikelola SMKN 1 Garut. Padahal, kata Galih, mereka sudah mengantongi izin penggunaan bangunan dari pemda.

"Kami dituding melakukan penyerobotan gedung. Secara terang, tidak ada penyerobotan secara paksa dan tindakan anarkis dalam proses penempatan sementara gedung eks Toserba Patriot," kata Galih dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa (9/6/2020).

Galih mengatakan saat itu terjadi perbincangan hangat antara pihak SMKN 1 Garut dan Kadin. Namun, kata Galih, mereka terkejut karena Dadang diketahui membawa senjata api. Pihak Kadin sangat menyayangkan hal tersebut.

"Justru yang aneh Pak Dadang sebagai kepala sekolah membawa senjata api. Yang anarkis itu sebenarnya siapa... kenapa dia membawa senjata api yang bisa memicu keributan dan anarkis," katanya.

Kepsek pemilik senpi tersebut adalah Dadang Johar, yang merupakan Kepala SMKN 1 Garut. Saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (9/6/2020), Dadang membenarkan hal itu. Dadang mengklaim senpi jenis Beretta miliknya memiliki izin dan didapat dengan prosedur resmi. Dadang mengaku dapat izin memiliki senjata api dari Polda Jawa Barat. Dadang pun sudah dimintai klarifikasi oleh pihak kepolisian.

"Seperti yang tadi saya perlihatkan, kartu pemegang senjatanya ada, surat hibahnya ada. Jadi resmi kami dapat izin dari Polda Jabar," kata Dadang di SMKN 1 Garut, Jalan Cimanuk, Tarogong Kidul.

Sementara itu, terkait permasalahan gedung yang jadi perdebatan, hingga kini Pemda Garut belum buka suara. (Sumber : detik