Siswa SMP dan SMA Lebih Awal Kembali ke Sekolah, Mendikbud: Mereka Lebih Paham Protokol Kesehatan

Advertisement

Siswa SMP dan SMA Lebih Awal Kembali ke Sekolah, Mendikbud: Mereka Lebih Paham Protokol Kesehatan

Sabtu, 11 Juli 2020

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat meninjau persiapan SMAN 4 Kota Sukabumi untuk pembelajaran tatap muka di Sekolah, Rabu (08/07/2020).

Belajardirumah.org -  Awal tahun ajaran baru hampir di depan mata, bahkan sudah tinggal menghitung hari. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mengeluarkan aturan-aturan untuk membawa kembali anak-anak ke bangku sekolah.

Meskipun Pandemi masih melanda Indonesia, tetapi Kemendikbud menyatakan bahwa sekolah akan mulai bertahap untuk dibuka kembali, khusus untuk daerah yang sudah berstatus zona hijau.

Namun rupanya, Kemendikbud memutuskan memprioritaskan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk didahulukan melakukan kegiatan belajar secara tatap muka.

Pasalnya, Kemendikbud menilai siswa yang umurnya jauh lebih tua dianggap telah memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam lingkungan sekolah.

Secara jelas, hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim bahwa sekolah dibuka secara bertahap dari SMP dan SMA, baru dilanjutkan sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD).

“Jadinya pembukaan terjadi secara sangat pelan-pelan, dimulai SMA dan SMP dulu hanya untuk di zona hijau, dua bulan lagi baru SD, baru dua bulan lagi PAUD,” ungkap Nadiem saat mendampingi Wakil Presiden di Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu, 8 Juli 2020.

Dalam pandangannya, Nadiem menganggap anak lebih tua sudah lebih paham untuk menerapkan jaga jarak serta protokol kesehatan lainnya, dibanding anak-anak kecil yang cukup sulit untuk diatur.

“Untuk anak-anak yang lebih tua umurnya, protokol kesehatan, sosial distancing dan menjaga jarak itu jauh lebih mudah, maka ini adalah pra awal daripada pembukaan kembali sekolah tatap muka,” jelas Nadiem dalam pernyataan yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs PMJ News.

Lebih dari itu, bila sekolah akan mulai dibuka kembali, maka semua harus tetap mengikuti protokol yang sudah diberitahukan oleh Pemerintah.

Ini dimaksudkan agar tak ada klaster baru dalam penyebaran Covid-19 saat ini.

“Ada hal-hal lain penting, tapi yang paling penting adalah kesehatan. Bukan hanya dari sisi hand sanitizer, dan lain-lain, saya lihat ada berbagai tindakan proaktif bukan hanya pakai masker dan face mask” pungkas Nadiem.***