Viral Video Emak-emak Bawa Anak Berseragam SD Lengkap Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Ini Faktanya

Advertisement

Viral Video Emak-emak Bawa Anak Berseragam SD Lengkap Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Ini Faktanya

Kamis, 16 Juli 2020

Viral Video Emak-emak Bawa Anak Berseragam SD Lengkap Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Ini Faktanya

Belajardirumah.org -  Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah ibu-ibu dan anaknya melakukan unjuk rasa di depan sebuah sekolah dasar di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, viral di media sosial.

Mereka menuntut aktivitas belajar mengajar kembali dibuka seperti biasa.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Fatimatuz Zahrah telah mendengar informasi unjuk rasa itu.

Tapi, ia belum mendapatkan laporan dari kepala SD tersebut.

Zahrah mengatakan, sekolah di Kabupaten Pamekasan masih ditutup untuk mencegah penularan virus corona baru atau Covid-19.

Dinas Pendidikan, kata dia, tak ingin para siswa tertular Covid-19 saat beraktivitas di sekolah.

Selain itu, belum ada kebijakan dari Menteri Pendidikan untuk membuka kembali pendidikan tatap muka.

“Tetap tidak bisa dibuka lagi karena kalau dibuka bisa melanggar SKB Menteri,” kata Zahrah saat dihubungi, Selasa (14/7/2020).

Sebuah video memperlihatkan sejumlah ibu-ibu dan anaknya menggelar unjuk rasa di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pengantenan, Pamekasan, viral di media sosial.

Dalam video itu, ibu-ibu terlihat membawa anak mereka.

Anak-anak itu mengenakan seragam lengkap dan menyandang tas.

Ibu-ibu itu mendesak kepala sekolah memulai aktivitas belajar mengajar di sekolah di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Mereka tak ingin sekolah diliburkan terus menerus.

Salah satu guru terlihat menemui ibu-ibu dan siswa berpakaian lengkap itu.

Dalam pembicaraan mereka, salah satu ibu mengancam akan mengeluarkan anaknya jika sekolah tak memulai aktivitas belajar mengajar.

Ia akan memindahkan anaknya ke sekolah yang siap menggelar aktivitas belajar mengajar.

"Jika sekolah ini diliburkan, kami akan memindahkan anak kami ke sekolah lain," kata salah seorang ibu yang mengenakan kerudung merah.

Protes ibu-ibu bukan tanpa alasan.

Selama sekolah diliburkan, anak-anak mereka sibuk bermain.

Pendidikan jarak jauh yang diprogramkan pemerintah juga tak pernah dilakukan.

"Kalau tetap diliburkan, anak-anak kami terampas pendidikannya.

Kami takut anak kami bodoh," imbuhnya disertai sorakan ibu-ibu lainnya.

Salah satu warga Desa Tebul Barat, Mustofa membenarkan demonstrasi yang dilakukan puluhan ibu-ibu itu.

Aksi itu dilakukan pada Senin (13/7/2020), yang merupakan hari pertama tahun ajaran baru.

Wali murid sudah tak tahan karena sekolah diliburkan selama empat bulan terakhir.

Selama empat bulan itu, anak-anak sibuk bermain.

"Wali murid kesal karena libur sekolah terlalu lama. Mereka mendesak agar sekolah diaktifkan kembali," ungkap Mustofa.(Sumber : Tribunnews)