Belajardirumah.org - Pemerintah terus berupaya memastikan bantuan kepada masyarakat kecil, berupa bantuan langsung tunai sebesar Rp 600 ribu selama empat bulan atau total Rp 2,4 juta kepada pegawai dengan gaji di bawah Rp 5 juta.
Program BLT tersebut rencananya akan diberikan kepada karyawan swasta yang dirumahkan dan dipotong upahnya akibat pandemi Covid-19.
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam pemberian dana bantuan langsung tunai ini akan dicairkan dua kali pada tahun ini.
“Tahap pertama pada kuartal III dan tahap kedua pada kuartal IV,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual, pada Jumat (7/8/2020).
Dalam program subsidi tersebut, pemerintah menganggarkan dana kisaran Rp 33,1 triliun. Bantuan subsidi ini akan menyasar 13,8 juta pegawai formal non-BUMN dan non-pegawai negeri.
Dari jumlah angka tersebut merupakan pegawai swasta yang terdaftar dan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan. Adapun sebagian besar pegawai yang dimaksud mendapatkan gaji Rp 2 juta hingga 3 juta per bulannya.
“Jadi mereka bukan termasuk yang terkena PHK,” teragnya.
Saat ini, proses cleansing dan validasi data pegawai di BPJS Ketenagakerjaan masih terus berjalan. Skema penyaluran bantuan tersebut, akan diberikan langsung ke rekening pekerja yang berhak mendapatkan bantuan.
Pihaknya pun menyarankan, agar penerima upah bisa segera menyerahkan nomor rekening ke BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, daya beli masyarakat diharapkan bisa terjaga di tengah pandemi.
Budi pun menegaskan, bahwa program bantuan tunai ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan golongan pegawai yang dirumahkan dan dipotong upahnya karena efek pandemi.
Pasalnya, bantuan pemerintah selama ini sudah diarahkan untuk penduduk termiskin melalui program keluarga harapan, kartu sembako, hingga bantuan langsung tunai.
Selain itu, pemerintah juga telah memberi atau menyalurkan bantuan kepada pegawai yang terkena PHK melalui kartu prakerja.
“Jadi supaya pegawai yang dirumahkan dan dipotong gajinya diperhatikan dan tidak miss,” ujarnya.@licom