Mendikbud: Kuota Internet Masalah PJ, Ini Solusi Dari Kami

Advertisement

Mendikbud: Kuota Internet Masalah PJ, Ini Solusi Dari Kami

Sabtu, 01 Agustus 2020

Menteri Nadiem Makarim dan Sejumlah Pro Kontra yang Membuatnya ...

Belajardirumah.org -   Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengakui kuota internet masih menjadi permasalahan utama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PJJ selama pandemi Covid-19.

"Jadi, kami benar-benar mengidentifikasi beberapa permasalahan utama," ujar Menteri Nadiem dalam taklimat media setelah mengunjungi lima sekolah di Kota dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/7).

Nadiem mengatakan, selama menjaring permasalahan yang muncul sepanjang pelaksanaan PJJ, ia menemukan bahwa kuota internet untuk dapat mengikuti PJJ daring merupakan salah satu masalah utama di lapangan. Ia juga melihat bahwa peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi karena menjadi fasilitator utama dalam PJJ.

"Jadi, satu yang besar dan selalu kami dengar adalah terkait pembiayaan kuota. Ini yang memang menjadi beban ekonomi bagi banyak sekali orang tua murid," katanya.

Kemendikbud, kata dia, memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimanfaatkan untuk membeli pulsa murid-murid dan guru yang terkendala secara ekonomi. "Kami sudah memperbolehkan dana BOS itu digunakan untuk pulsanya murid-murid. Tapi, mungkin ini perlu kita sosialisasikan lebih banyak dan mungkin akan kembali kami kaji sebagai masukan," ujarnya.

Kemudian, masalah berikutnya yang menurutnya menjadi persoalan utama guru dan siswa selama PJJ adalah terkait perlunya penyederhanaan dan fleksibilitas kurikulum sehingga tidak semua standar pencapaian harus terwujud. Nantinya, kurikulum ini akan diterapkan dalam kondisi darurat selama pandemi. Ia mengaku, model pembelajaran saat ini mengedepankan unsur fleksibilitas.

“Jadi, sekolah bisa mengatur apa yang cocok untuk kondisi mereka. Lakukan yang terbaik untuk anak. Ketika saya melihat institusi sudah melakukan yang terbaik untuk anak, saya menghargai kreativitas tersebut," kata Nadiem. Ia menjelaskan, ada tiga prioritas yang dimasukkan ke dalam kurikulum adaptasi nantinya. Ketiga prioritas tersebut adalah literasi, numerasi, dan pendidikan karakter.

Kemendikbud menilai, tiga hal tersebut merupakan fondasi dalam pendidikan sehingga harus dijadikan fokus. Nadiem menjelaskan, kurikulum ini akan diluncurkan dalam waktu dekat. Meskipun demikian, ia tidak menjelaskan kapan pastinya kurikulum ini akan diluncurkan untuk kemudian diterapkan di sekolah. (Sumber : republika.id )