Ngajar di Pedalaman, Guru Honorer Ini Dihadiahi Rp 15 Juta dari Jokowi

Advertisement

Ngajar di Pedalaman, Guru Honorer Ini Dihadiahi Rp 15 Juta dari Jokowi

Kamis, 13 Agustus 2020

Suasana Suardi mendatangi rumah  siswa belajar di Kecamatan Uluere Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Belajardirumah.org -   Suardi (29), guru honorer di SD Negeri Lanyying, Kecamatan Uluere  Bantaeng, Sulawesi Selatan, dihadiahi uang Rp 15 juta oleh Presiden Joko Widodo.

Pemberian hadiah tersebut atas pengabdiannya selama lima tahun mengajar di daerah pedalaman.

"Saya sangat senang sekali atas hadiah tersebut. Intinya jika kita yakin dan ikhlas dalam bekerja pasti ada hikmahnya," kata Suardi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

Baca juga: Cerita Suardi Jadi Guru Honorer di Daerah Terpencil, Semangat Mengabdi meski Gaji Rp 720.000 Per 4 Bulan

Suardi bercerita pada 2 Agustus 2020 dihubungi oleh staf kepresidenan akan dihadiahi uang tunai sebesar Rp 15 juta.

Ia kemudian diminta untuk memberikan nomor rekening dan alamat lengkapnya.

"Akhirnya, saya kirim data yang diminta. Dan pada tanggal 5 Agustus, uang Rp 15 juta masuk ke rekening saya," ujarnya.

Uang tersebut akan digunakan Suardi untuk membeli sepeda motor.

Selama ini dia mengajar menggunakan angkutan umum.

Untuk itu, dia berpesan kepada guru yang masih honorer tetap semangat dalam mencerdaskan anak bangsa.

Baca juga: Siswanya Tak Punya HP, Guru Ini Rela Lalui Jalanan Rusak Saban Hari untuk Mengajar di Rumah

Sebelumnya diberitakan, Suardi (29), seorang guru mendatangi rumah anak didiknya satu per satu karena sebagian siswa tidak memiliki ponsel pintar untuk mengikuti belajar daring.

Saat menyambangi rumah siswa, Suardi tetap mengutamakan protokol demi pencegahan Covid-19, seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Setiap pagi ia berkeliling mendatangi satu per satu anak didiknya. Meski jalanan rusak parah jadi rute sehari-hari.

Suardi harus menggunakan mobil angkutan umum menemui siswanya.

"Jadi kalau berangkat saya naik mobil angkutan umum. Dalam sehari mendatangi tiga rumah siswa. Setelah selesai mengajar di rumah siswa yang satu, selanjutnya jalan kaki sekitar satu kilometer ke rumah siswa lainnya," kata Suardi, saat dikonfirmasi, Kompas.com, Jumat (31/7/2020).

Suardi mengungkapkan, ada siswa memiliki smartphone, dan ada tidak memiliki smartphone. Siswa yang tak punya HP itulah didatangi rumahnya untuk diajar.

Lelaki asal Banyorang Bantaeng ini mendatangi siswa belajar di rumah sejak bulan Maret sampai sekarang. Namun ia tak sendiri melakukan hal itu, ada beberapa guru lainnya.

Meskipun sebagai guru honorer gajinya hanya Rp 430.000 per tiga bulan, hal itu bukan menjadi alasan bagi Suardi untuk berhenti mengajar.

"Dulu saya terima gaji 430.000 per tiga bulan. Dan alhamdulillah sudah naik Rp 720.000 per empat bulan," tuturnya. (Sumber : Kompas)