UPDATA Pemberian Kuota Internet Program Nadiem Makarim ke Peserta Didik , Simak Penjelasan Kemdikbud

Advertisement

UPDATA Pemberian Kuota Internet Program Nadiem Makarim ke Peserta Didik , Simak Penjelasan Kemdikbud

Rabu, 16 September 2020

Mendikbud hapus Ujian Nasional mulai 2021 - ANTARA News Sulawesi Tenggara

Belajardirumah.org -   Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang dipimpin Nadiem Makarim telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk keperluan subsidi kuota internet dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal tersebut merupakan hasil yang diperjuangan Nadiem Makarim setelah mendengar banyaknya keluhan dari peserta didik, orangtua, dan guru.

Subdisi kuota internet diberikan kepada siswa dan guru sebesar 35 GB. Sedangkan bagi mahasiswa dan dosen sebesar 50GB.

Subsidi ini berlaku selama empat bulan mulai September hingga Desember 2020. Namun hingga saat ini subisidi kuota internet tersebut belum dicairkan.

Dikutip dari laman Kemdikbud.go.id, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud, Evy Mulyani mengatakan, sudah ada sekira 21, juta nomor siswa dan 3,3 juta nomor guru yang terdata dalam data pokok pendidikan (Dapodik).

Sementara itu, untuk mahasiswa, nomor ponsel yang telah terdaftar sebanyak 2,7 juta nomor dari 8 juta mahasiswa, dan dosen 161 ribu dari 250 ribu dosen.

Selanjutnya, tahapan yang dlakukan adalah proses verifikasi dan validasi (verval) data ponsel, Kemendikbud memberikan batas akhir hingga 15 September 2020.

Setalah data nomor ponsel diinput di Dapodik dan PD-Dikti, tahap berikutnya adalah proses verifikasi dan validasi (verval) untuk memastikan kebenaran nomor ponsel sebagai data dasar penyaluran bantuan.

Pada tahap verval ini, kebenaran nomor ponsel perlu dipastikan oleh kepala sekolah dan pimpinan perguruan tinggi dengan tujuan untuk memastikan bantuan dimanfaatkan secara optimal dan tepat sasaran dalam pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan pada masa pandemi Covid-19.

Tahapan yang dilakukan pada proses verval juga melibatkan perusahaan telekomunikasi untuk memastikan bahwa nomor yang didaftarkan tersebut aktif.

Dalam proses verifikasi tersebut ternyata menemui masalah. Namun, Kemdikbud telah melakukan pemutakhiran nomor ponsel dan menyempurnakan mekanisme yang digunakan.

Proses verifikasi dan validasi akan terus berjalan karena proses entri data tetap bisa dilanjutkan bagi sekolah yang terkendala proses tersebut walau telah melewati tenggat waktu.

Evy menjelaskan bahwa program bantuan kuota internet tersebut untuk memfasilitasi pembelajaran daring guru dan siswa, khususnya di masa pandemi.

"Kebijakan bantuan kuota internet bagi guru, siswa, dosen, dan mahasiswa adalah upaya pemerintah dalam mewujudkan aspirasi masyarakat terkait tantangan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19," katanya.

Dia menjelaskan implementasi kebijakan (pemberian kuota internet) itu dapat berjalan baik melalui kolaborasi pemerintah dan industri telekomunikasi.

"Kemendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen industri yang menggambarkan kepekaan industri bahwa kondisi pandemi ini merupakan kesempatan bagi semua elemen bangsa untuk bergotong royong mengatasi permasalahan bangsa, termasuk pendidikan," terang Evy.

Kuota Internet dari Telkomsel

Dikutip dari Kompas.com, Denny Abidin selaku Vice President Corporate Communications Telkomsel menyampaikan untuk pelajar atau mahasiswa ataupun pengajar dapat melakukan pengecekan dan mendaftarkan nomor Telkomselnya melalui admin ataupun perwakilan sekolah dan kampus.

Nantinya nomor tersebut akan didaftarkan di aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Pihak sekolah/kampus akan mendaftarkan nomor ponsel Telkomsel beserta nomor siswa, mahasiswa, guru, dan dosen pada aplikasi Dapodik sebelum tanggal 11 setiap bulannya,” ujar Denny saat dihubungi Kompas.com Senin (14/9/2020).

Adapun khusus untuk bulan September 2020 pihaknya menjelaskan pendaftaran diperpanjang hingga 15 September 2020.

Denny mengatakan sejak awal pandemi, Telkomsel telah menghadirkan paket produk Ilmupedia dan Conference sebagai dukungan untuk kelancaran proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Adapun, untuk produk baru yang dihadirkan Telkomsel yakni Paket Kuota Belajar 10 GB dengan harga Rp 10 untuk memudahkan akses layanan e-learning dan ratusan situs sekolah atau kampus, serta layanan konferensi video.

Untuk Paket Kuota Belajar 10 GB Rp 10 sendiri dapat dinikmati pengguna layanan prabayar Telkomsel sejak 21 Agustus hingga 31 Desember 2020 dengan mengakses aplikasi My Telkomsel atau menekan *363*844#.

Untuk informasi selengkapnya tentang informasi ini dapat dicek melalui link tsel.me/kuotabelajar

Bagi pengguna baru Denny menyampaikan Telkomsel juga menyediakan Kartu Perdana Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) bertanda khusus dengan keunggulan paket kuota belajar dan paket kuota data Renewal 11 GB senilai Rp 5.000.

Paket tersebut dapat diaktifkan berulang selama masa periode promo.

Kartu perdana bertanda khusus tersebut menurutnya bisa dibeli di sejumlah outlet reseller trdekat atau cukup dengan mendaftarkan sekolah atau kampus melalui tautan tsel.me/perdanabelajar.(*)