SUDAH Diumumkan ! Kuota BPUM Tersisa 2,7 Juta UMKM, Yang Gak Dapat Coba Daftar Bantuan LPDB! Cek Bocorannya DISINI

Advertisement

SUDAH Diumumkan ! Kuota BPUM Tersisa 2,7 Juta UMKM, Yang Gak Dapat Coba Daftar Bantuan LPDB! Cek Bocorannya DISINI

Rabu, 25 November 2020

Belajardirumah.org - Informasi penting untuk diketahui seluruh masyarakat bahwa Kemenkop UKM mencatat, Bantuan Presiden atau Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) telah disalurkan kepada 9,7 juta UMKM di seluruh Indonesia.


Jumlah itu sebesar 81,19 persen dari total kuota penerima yakni 12,4 juta UMKM. Dana yang telah disalurkan sebesar Rp 23,4 triliun. 


Bantuan UMKM diberikan sebesar Rp2,4 juta untuk pelaku usaha mikro yang memenuhi syarat. Hingga akhir tahun 2020 pemerintah masih membuka kesempatan kepada 3 juta pelaku usaha untuk mendapatkan Banpres Produktif Usaha Mikro.


Program itu diluncurkan oleh pemerintah agar bagi para pelaku usaha mikro tetap bertahan menjalankan usahanya di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. 


“Bagi UMKM yang sudah bankable dapat mengakses kredit perbankan, maupun lembaga pembiayaan lainnya,” kata Menkop UKM, Teten Masduki, Rabu, 25 November 2020.


Teten mengatakan sesuai hasil rapid survey Asian Development Bank (ADB) menunjukkan kebijakan yang paling dibutuhkan usaha mikro di masa pandemi Covid-19 ini adalah pinjaman tanpa bunga dan agunan yaitu sebanyak 91,8 persen usaha mikro, serta 89,5 persen UMKM membutuhkan bantuan hibah. 


“Bagi pelaku usaha mikro seperti petani, nelayan, atau petambak yangbelum mengakses pembiayaan perbankan dapat mengakses,” kata Teten. 


Sedangkan bagi pelaku usaha yang sudah ber-Koperasi diminta dapat mengakses perkuatan modal kerja Koperasi melalui LPDB-KUMKM. Pemerintah menggulirkan program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui LPDB-KUMKM dengan alokasi anggaran sebesar Rp1 triliun. 


“Kami telah menyalurkan 100 persen dengan 63 Koperasi penerima (101.011 UMKM). Saat ini LPDB-KUMKM mendapatkan penambahan anggaran sebesar Rp292 miliar diperuntukan bagi Koperasi untuk menyerap produk petani/nelayan,” papar Teten. 


Untuk diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal 3 (Q3) minus 3,49 persen. Meski angka ini menunjukkan terjadinya pertumbuhan positif sejak kuartal 2 (dari sebelumnya minus 5,32 persen). 


Adapun angka jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen. 


“Oleh karena itu, UMKM dan kewirausahaan menjadi sangat vital posisinya dalam upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional serta penyerapan tenaga kerja. Namun demikian, kita juga dihadapkan dengan Rasio Kewirausahaan rendah berkisar 3,47 persen,” ujar Teten. 


Upaya untuk meningkatkan rasio kewirausahaan salah satunya menurut Teten dapat dilakukan melalui jalur perguruan tinggi yakni dengan memasukkan kewirausahaan ke dalam semua kurikulum bidang studi, mendirikan inkubator wirausaha, dan mengadakan event kewirausahaan bagi mahasiswa. 


“Adapun Program Studi Magister Manajemen Keuangan FEB Unpad juga dapat mendukung penguatan KUMKM khususnya dengan memberikan masukan yang konstruktif berkenaan model dan skema pembiayaan UMKM yang lebih efektif ke depannya,” pinta Teten.


Demikian informasi dan berita dari belajardirumah.org tentang Pengumuman terbaru bahwa Kuota BPUM Tersisa 2,7 Juta UMKM, Yang Gak Dapat Coba Daftar Bantuan LPDB. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk rekan-rekan semua yang berada diseluruh Indonesia. Sekian dan terima kasih atas kunjungan teman-teman semua disitus belajardirumah.org. ***