Persiapan Masuk Sekolah, Swab Test dan Rapid Test Pada Minggu Pertama Januari 2021

Advertisement

Persiapan Masuk Sekolah, Swab Test dan Rapid Test Pada Minggu Pertama Januari 2021

Rabu, 16 Desember 2020

Belajardirumah.org -  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Sugeng mengatakan untuk persiapan pembukaan sekolah di awal tahun 2021 para guru akan diswab dan secara acak siswa juga akan dirapid test kembali.


Dikatakannya hal tersebut sesuai perinty Gubernur Kalbar untuk daerah perkotaan seperti Kota Pontianak dan Kota Singkawang yang memiliki mobilitas tinggi untuk dilakukan pengambilan sampel swab guru dan rapid test siswa. Begitu juga dengan kabupaten lainnya.


Ia mengatakan bahwa pengambilan sampel swab guru akan dimulai pada minggu pertama Januari 2021 di sekolah yang menjadi kewenangan Dikbud yakni SMA/SMK Se-Kalbar.


“Disdik Provinsi juga sudah menyurati pihak sekolah untuk menyiapkan sarana prasarana, kalau sudah siap dan orang tua sudah memberi izin dan zona sudah memungkinkan bisa dibuka untuk sekolah didaerah tersebut,” ujarnya, Kamis 10 Desember 2020.


Ia mengatakan untuk zona masih menjadi patokan kecuali di desa dan kecamatan yang tidak terlalu mempunyai mobilitas tinggi.


“Kecuali di ibu kota di kabupaten seperti Kota Pontianak dan Kota Singkawang harus swab lebih dulu karena mobilitas tinggi dan rapid test siswa secara random untuk mengetahui kondisinya,” jelasnya.


Ia mengatakan mengapa rapid test terhadap siswa dilakukan secara random dan tidak menyeluruh karena jumlah siswa mencapai ribuan, tapi paling tidak memberikan gambaran.


“Terkait test nya nanti akan dikordinasi dari sekolah diambil perwakilan tiap kelas yang akan dibuka sekolahnya, tapi kita serahkan ke kabupaten kota untuk menentukannya, tapi kalau tidak mampu bisa minta bantu ke provinsi,” ujarnya.


Ia mengatakan adapaun surat yang elah diedarkan ke sekolah untuk mengintruksikan supaya menyiapkan sarana prasarana untuk kebersihan lingkungan karena sekolah sudah lama libur.


“Sekolah harus siapkan termogan, tempat cuci tangan , masker dan alat kebersihan lingkungn termasuk ruanga kelas belajar tetap 50 persen. Kita masih gunakan pola yang sama waktu saat uji coba,” ujarnya.


Dikatakannya kalau untuk uji coba hanya pada kelas XII saja diharapkan untuk awal tahun semua jenjang dibuka.


“Yang terpenting ada izin orangtua dan sekolah siap dan Satgas COVID-19 juga terlibat serta TNI Polri akan ikut memantau kondisi sekolah termasuk pendisipilnannya,” ujarnya.


Ia menegaskan bahwa untuk siswa yang tidak dapat izin dari orang tua tetap dilayani belajar secara daring dan tidak bisa dipaksakan.


“Saya harap para orang tua bisa memberi izn yang penting zona daerahnya hijau dan aman jadi orang tua bisa memberikan anaknya izin supaya kenal guru dan teman karena selama ini hanya daring,” ujarnya.


Ia juga berharap kepada sekolah agar benar- benar mematuhi protokol kesehatan terutama mulai dari siswa masuk melakukan pengukuran suhu tidak terjadi kerumunan.


Lalu tempt tangan disiapkan sebanyak mungkin sesuai kebutuhan murid termasuk sabun juga disiapkan, dan penjarangan kursi tetap 50 persen dari siswa.


“Kalau untuk sekolha SLB malah hanya 5 orang satu kelas. Sekolah juga harus kordinasi dengan puskesmas terdekat. Sehingga kalau ada yang mencurigai bisa cepat dikordinasikan,” pungkasnya.(Sumber : tribunnews)