SIAP-SIAP Tenaga Pendidik, Guru, dan Dosen Di Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Apakah Guru Honorer Termasuk? Segera Cek Nama Anda DISINI

Advertisement

SIAP-SIAP Tenaga Pendidik, Guru, dan Dosen Di Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Apakah Guru Honorer Termasuk? Segera Cek Nama Anda DISINI

Sabtu, 20 Februari 2021

Belajardirumah.org - Vaksinasi Covid-19 tahap kedua dimulai pada 17 Februari 2021 dengan total sasaran sebanyak 38.513.446 orang.


Tahap kedua menyasar pada kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi sehingga rentan terpapar virus.


Salah satu yang disebut akan mendapat vaksin Covid-19 di tahap ini adalah guru atau tenaga pendidik.


Apakah guru honorer termasuk di dalamnya?


Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, soal vaksinasi guru honorer masih dalam pembahasan.


"Nanti ditunggu infonya lebih lanjut karena nanti pelaksanaannya apakah akan melalui PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat) atau akan vaksinasi massal ini masih dibahas," ujar Nadia saat dikonfirmasiKompas.com, Kamis (18/2/2021).


Jika memang termasuk dalam kelompok yang divaksinasi pada tahap 2 ini, guru honorer tidak perlu cek ke PeduliLindungi seperti yang terjadi pada nakes (tenaga kesehatan).


Data guru honorer rencananya akan diambil dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan PGRI.


"Ini datanya kami dapatkan dari Kemendikbud dan PGRI ya," ujar Nadia.


Mengenai teknis pelaksanaannya masih dibicarakan. Nadia meminta masyarakat untuk menunggu terkait hal ini.


Cara cek daftar nama guru honorer yang terdaftar di Kemdikbud


Melansir laman Dapodik, 2 Januari 2021, berikut ini langkah-langkah mengecek nama guru yang terdaftar di Kemendikbud:


  1. Login ke http://dashboardgtk.data.kemdikbud.go.id/home.php.
  2. Klik tab Sebaran > Cek Data GTK/Guru Honorer.
  3. Setelah itu isi kolom provinsi, kabupaten/kota, dan bentuk Pendidikan kemudian klik "Tampil".
  4. Gulirkan kursor ke bawah dan akan tampak data sekolah.
  5. Cari nama sekolah Anda dan akan muncul semua nama GTK di sekolah Anda.

Jika nama Anda tidak ditemukan, artinya Anda belum masuk pada aplikasi Dapodik. Solusinya, Anda perlu menghubungi operator sekolah agar nama Anda diajukan ke dinas.


Penerima vaksin tahap dua


Selain guru, berikut ini daftar penerima vaksin Covid-19 tahap dua selengkapnya:


  1. Tenaga pendidik, guru, dan dosen sebanyak 5.057.582 orang.
  2. Pedagang pasar sebanyak 4.012.232 orang.
  3. Tokoh agama dan penyuluh agama sebanyak 66.831 orang.
  4. Wakil rakyat sebanyak 20.231 orang. Kelompok ini meliputi DPR RI, DPD, DPR Provinsi, dan kabupaten atau kota.
  5. Pejabat negara sebanyak 630 orang. Kelompok ini meliputi menteri, wakil menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati, wali kota, sekda, dan pejabat eselon.
  6. Pegawai daerah sebanyak 2.778.246 orang. Kelompok ini meliputi aparatur sipil negara (ASN) pusat, daerah, dan honorer.
  7. Atlet sebanyak 1.175 orang.
  8. Jurnalis sebanyak 5.000 orang
  9. Keamanan sebanyak 2.778.246 orang. Kelompok ini meliputi TNI, Polri, Satpol PP baik di provinsi, kabupaten, maupun kota.
  10. Pelayanan publik sebanyak 3.670.069 orang. Kelompok ini meluputi kepala desa, perangkat desa, BUMN, BUMD, BPJS, dan pemadam kebakaran.
  11. Pelayanan transportasi publik sebanyak 1.247.116 orang. Kelompok ini meliputi pekerja tiket dan masinis kereta api, pekerja bandara, pilot, pramugari, pekerja pelabuhan, pekerja TransJakarta dan MRT, sopir bus, kernet, bahkan kondektur, sopir taksi, dan juga ojek online.
  12. Pelaku sektor pariwisata, seperti staf hotel, restoran, dan tempat wisata.


Vaksinasi Covid-19 tahap kedua mulai diberikan kepada para pedagang Pasar Tanah Abang di DKI Jakarta.







Kemenkes rencananya melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua ini di 7 provinsi, yaitu:


  • DKI Jakarta
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali

Ketujuh provinsi itu menjadi prioritas karena 70 persen kasus Covid-19 ada di Jawa-Bali. Selain itu juga karena daerah-daerah tersebut memiliki permukiman pada sehingga laju penularannya cukup tinggi.