AKHIRNYA Sah! Jadi Kepala Sekolah Tidak Mudah Lagi, Nadiem Terbitkan Syarat Terbaru Bagi Guru Yang Ingin Jadi KEPSEK. Simak Selengkapnya

Advertisement

AKHIRNYA Sah! Jadi Kepala Sekolah Tidak Mudah Lagi, Nadiem Terbitkan Syarat Terbaru Bagi Guru Yang Ingin Jadi KEPSEK. Simak Selengkapnya

Selasa, 20 April 2021

Belajardirumah.org -    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa ke depannya, kepala sekolah harus ikut tergabung dalam Program Guru Penggerak sebelum menduduki jabatannya. 


Menurut, Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim, hal ini tidak tercantum dalam Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. 


’’Kami melihat ada ketidaksinkronan sebenarnya tentang penglihatan terkait guru penggerak sebagai syarat menjadi kepala sekolah dengan Kemendikbud tentang kepala sekolah,’’ jelas dia kepada JawaPos.com, Minggu (14/2). 


Sebagaimana diketahui, Permendikbud tersebut tidak mensyaratkan untuk mengikut guru penggerak sebelum menjadi kepala sekolah. Oleh karenanya, hal ini perlu untuk disinkronisasi. 


’’Makanya waktu itu belum ada program guru penggerak, karena itu kami minta agar pernyataan ini mesti di sinkronkan dengan peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Kemendikbud sendiri,’’ tutur Satriwan. 


Apabila tidak ada sinkronisasi atas pernyataan tersebut, hal ini akan berpotensi melanggar aturan. ’’Kalau nggak, dia (Guru Penggerak) akan berpotensi menjadi program yang tidak ada landasan hukumnya ini kan berbahaya kalau program tidak ada landasan hukum atau payung hukum,’’ tegasnya. 


Seperti diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, para guru yang tergabung dalam program Guru Penggerak memiliki kesempatan untuk menjadi kepala sekolah. Pasalnya, program ini dirancang untuk pembekalan kompetensi guru di semua jenjang guna menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan. 


’’Ke depan, kalau mau punya karir sebagai kepala sekolah, tentu harus melewati program Guru Penggerak, karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan,’’ terang Nadiem dalam keterangannya, Minggu (14/2).  


Program Guru Penggerak sendiri dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada para guru mulai jenjang TK/PAUD hingga SMA. Melalui Program Guru Penggerak diharapkan dapat menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan.







Untuk angkatan pertama, program ini hanya melibatkan 2.800 orang guru. Nadiem memastikan kuota program Guru Penggerak akan ditambah seiring dengan tingginya minat para guru.


"Sebenarnya, melalui Program Guru Penggerak Kemendikbud bukannya mau mengajari menjadi guru. Semua guru yang baik tahu bahwa ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Padahal insting guru itu sudah benar. Jadi tugas Kemdikbud adalah memerdekakan insting itu," ucap Nadiem.


Lebih lanjut, Nadiem berharap Program Guru Penggerak dapat menginspirasi guru dan orang tua murid di rumah untuk mengubah paradigma belajar.


"Guru penggerak harus mengajak guru lain untuk mengubah paradigma mengajar. Setelah berbagi kepada sesama guru, harus disebarkan juga ke orang tua," tuturnya.


Jadwal pelatihan guru penggerak sendiri telah dimulai sejak 5 Oktober tahun lalu dan dijadwalkan hingga 31 Agustus mendatang. (Sumber : cnnindonesia.com)