Alhamdulillah Guru Honorer Berusia 59 Tahun Diprioritaskan Jadi Guru PPPK 2021

Advertisement

Alhamdulillah Guru Honorer Berusia 59 Tahun Diprioritaskan Jadi Guru PPPK 2021

Senin, 26 Juli 2021

Belajardirumah.org - Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim menyediakan 11.220  formasi guru dalam Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021. 


Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan kebutuhan guru di Jatim memang cukup tinggi. 


Bahkan hampir seluruh sekolah negeri diisi GTT cukup banyak. 


Kebutuhan akan guru ini disebabkan karena beberapa tahun terakhir banyak guru purna tugas, sedangkan jumlah CPNS guru baru tidak seimbang. 


Saat ini kebutuhan guru Jatim mencapai 42.883, yang diisi oleh 27.892 ASN dan 15.091 guru tidak tetap (GTT).  


"Jumlah ini (42.883) tidak diisi oleh ASN semua. Karena selama ini jumlah yang purna tugas dan ASN yang baru masuk tidak proposional.


Jadi memang harapan kita prekrutan PPPK bisa mengakomodir kebutuhan guru," ujarnya,  Minggu (25/7/2021). 


Berdasarkan data Dindik Jatim,  dari kuota 11.220, kebutuhan akan guru produktif cukup tinggi.


Terbukti kuota untuk formasi guru produktif tahun ini mencapai 3.608, Selanjutnya guru bimbingan konseling (BK) yang mencapai kuota 2.059, terakhir kemudian guru agama yang mencapai 200 yang 193 kuota diantaranya diperuntukkan untuk guru agama islam. 


"Dalam perekrutan PPPK, yang mendapatkan prioritas dalam penerimaan adalah para guru honorer berusia maksimal 59 tahun," lanjutnya.


Sedangkan dalam penerimaannya, ada tiga proses seleksi kompetensi yang memuat kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan


Kompetensi Sosial Kultural akan diikuti pelamar. 


Tahapan seleksi kompetensi ini meliputi seleksi kompetensi I, seleksi kompetensi II dan seleksi kompetensi III. 


"Karena ada tiga tahap seleksi, kesempatan (peserta) lebih besar. Tahap 1 pelamar dari GTT, Jika di seleksi kompetensi teknis pertama tidak lulus, mereka bisa ikut lagi di seleksi kesempatan kedua dengan pelamar PPPK dari umum.  Jika tidak lulus juga bisa ikut yang ketiga," jelasnya.  


Menurut Wahid,  perekrutan PPPK merupakan kesempatan bagus bagi GTT. 


Selain itu, disambut gembira oleh sekolah. Sebab,  selama ini jumlah guru honorer menjadi beban tersendiri bagi sekolah. 


Itu terbukti lewa penyerapan dana BOS dan BPOPP yang banyak diperuntukkan untuk gaji guru honorer. 


"Arahan pemerintah para GTT yang mengikuti seleksi PPPK ada pembinaan dimasing-masinh lembaga, agar mampu mengikuti seleksi PPPK dengan baik.


Kami juga melakukan pengawasan kita berupaya memberikan kompetensi tertentu sehingga GTT yang mengikuti PPPK bisa lolos," katanya.


sumber ; surabaya.tribunnews.com