Bukan UN, Menteri Nadiem Jelaskan Syarat Kelulusan Siswa, Seluruh Guru dan Orangtua Simak

Advertisement

Bukan UN, Menteri Nadiem Jelaskan Syarat Kelulusan Siswa, Seluruh Guru dan Orangtua Simak

Selasa, 20 Juli 2021

Belajardirumah.org -  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menghapus adanya ujian nasional (UN) dan berganti dengan Asesmen Nasional yang menitikberatkan pada numerasi dan literasi. Alasan penghapusan ini menurutnya juga terkait pandemi Covid-19 sehingga jika tidak bisa mengikuti ujian serentak bisa menggunakan angka rapor sebagai tolak ukur.


"Kita saat ini tidak tahu daerah mana yang bisa berkumpul atau tidak. Kami tidak mau ini menjadi alasan untuk kenapa anak itu tiba-tiba seumur hidup ketinggalan 1-2 tahun karena masalah logistik saat pandemi. Kami memastikan diskresi guru dan kepala sekolah mau menggunakan yang mana," kata Nadiem dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (19/7/2021).


Selain penghapusan ujian nasional, saat pandemi ini pemerintah juga menerapkan kurikulum darurat yang jauh lebih sederhana dibandingkan kurikulum sebelumnya. Nadiem mengatakan kurikulum darurat menjadi salah satu penyederhanaan standar pencapaian sehingga tidak semua aspek harus dipenuhi.


Dia menegaskan esensinya melepaskan sedikit beban kejar tayang semua materi, dan fokus pada hal-hal yang perlu dikuasai untuk menuju jenjang berikutnya. Dengan begitu, kompetensi yang menjadi fondasi pembelajaran, yakni numerasi, literasi, dan juga pendidikan karakter.


"Ini yang jadi fokus kurikulum darurat supaya anak-anak tidak ketinggalan. Kami menyiapkan modul yang bisa diakses tanpa internet ke daerah-daerah. Jadi orang tua bisa menjadi guru di rumah, dan bisa menjadi bagian dari penerapan kurikulum daerah," kata dia.


Untuk itu pihaknya memastikan ujian akhir tahun dan standar kelulusan menjadi lebih fleksibel. Dengan begitu diharapkan tidak ada yang mengalami gagal lulus karena pandemi Covid-19.


"Kalau tidak bisa mengambil ujian serentak bisa menggunakan angka rapor sebelumnya sebagai tolak ukur, berbagai adaptasi yang kami lakukan. Banyak dari ide tersebut lumayan efektif dan kami akan konfederasi untuk penyederhanaan kurikulum," ujar Nadiem. (Sumber : Cnbcindonesia.com)