Meski Covid-19 Naik Tajam, 43,9% Orang Tua Siswa Tetap Setuju PTM, Ini Alasannya, Bagaimana Menurut Anda ?

Advertisement

Meski Covid-19 Naik Tajam, 43,9% Orang Tua Siswa Tetap Setuju PTM, Ini Alasannya, Bagaimana Menurut Anda ?

Minggu, 18 Juli 2021

Belajardirumah.org - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyatakan hasil survei yang digelar secara nasional menunjukkan sebagian besar orang tua siswa yaitu 43,9% tetap setuju melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) meskipun kasus Covid-19 saat ini sedang naik tajam. Sedangkan, orang tua yang tidak setuju sebanyak 32,2% dan orang tua yang ragu-ragu sebanyak 23,9%.


“Mayoritas orang tua setuju terhadap dimulainya pembelajaran tatap muka padahal kondisi kasus Covid-19 sedang meningkat tajam,” kata Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri, dalam konferensi pers secara virtual terkait hasil survei P2G, Minggu (11/7/2021).


Survei bertajuk “Sikap Orang Tua Terhadap Vaksinasi Anak dan PTM Juli 2021” digelar secara nasional pada 5-8 Juli 2021 melibatkan 9.287 responden orang tua siswa di jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dari 168 kota/kabupaten dan 34 provinsi seluruh Indonesia.


“Ini yang harus jadi catatan orang tua. Varian baru Covid-19 lebih cepat menular dan angka pasien Covid-19 usia anak di Indonesia tertinggi di dunia yaitu 1 dari 8 pasien Covid-19 adalah anak. Maka dibutuhkan edukasi dan sosialisasi yang utuh dan jelas bagi orangtua," ujar Iman.


Menurut Iman, alasan orang tua yang setuju PTM pada Juli 2021 adalah anak merasa jenuh/bosan di rumah (41,3%), anak hanya bermain game di rumah (24,7%), sinyal internet susah di daerahnya (21,2%), orang tua tidak memiliki kompetensi pengajaran di rumah (9,3%), dan alasan lainnya (3,5%).


Iman mengatakan alasan orang tua umumnya bersifat psikologis, meskipun ada alasan lainnya seperti guru selama PJJ hanya memberikan tugas saja, sekolah dinilai sudah siap PTM, sekolah sudah melakukan uji coba PTM, dan guru sudah divaksinasi.


“Anak juga dikatakan sudah kangen sekolah, anak tidak bersosialisasi dengan teman baru, anak malas-malasan belajar, dan orang tua pusing melihat anak main saja,” katanya.


Untuk alasan orang tua yang ragu-ragu dan tidak setuju PTM, Iman menjelaskan alasannya antara lain kasus Covid-19 semakin meningkat (74,9%), siswa belum tuntas divaksinasi (21,4%), sekolah/madrasah berada di zona merah atau oranye (17,1%), sekolah belum siap memenuhi fasilitas pendukung protokol kesehatan (7%), dan guru belum tuntas divaksinasi (2,7%).


“Semua alasan orang tua ini sangat rasional dan relevan dengan kondisi pandemi akhir-akhir ini,” ujar Iman.


Survei nasional P2G menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner semi tertutup berbasis web dengan aplikasi Google Form yang disebarkan via aplikasi Whatsapp ke seluruh jaringan guru P2G. Metode yang digunakan sampling acak sederhana (simple random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dengan cara setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Tingkat margin of error 0,5%.


Sumber: BeritaSatu.com