Lihat Hasil Tes PPPK Tahap 2, Guru Honorer Sepuh Ini Menangis dan Mengucapkan Hal Ini

Advertisement

Lihat Hasil Tes PPPK Tahap 2, Guru Honorer Sepuh Ini Menangis dan Mengucapkan Hal Ini

Kamis, 09 Desember 2021

Belajardirumah.org - Pelaksanaan seleksi PPPK guru tahap II relatif adem ayem. Suasananya tidak seheboh tahap pertama. Suratman, guru honorer K2 di SDN Malaka Sari 03 DKI Jakarta untuk kedua kalinya ikut tes PPPK.


Tahap I, guru honorer K2 sepuh ini tidak lulus passing grade. 


Suratman yang tinggal dua tahun lagi memasuki masa pensiun tetap bersemangat ikut tes PPPK guru tahap II ini.


Dia ingin ketika pensiun dengan cara terhormat, yaitu pensiun sebagai aparatur sipil negara (ASN), bukan honorer.


Di sisa-sisa masa pengabdiannya, Suratman mendapatkan support dari rekannya sesama honorer K2.


Sebenarnya, ada empat guru honorer K2 sepuh (usia di atas 50 tahun) di DKI Jakarta. Tiga di antaranya sudah lulus PPPK tahap I. 


Suratman tidak lulus passing grade, meski sudah mengantongi nilai kompetensi teknis 500 poin berkat sertifikat pendidik.


"Ikut tes PPPK guru tahap 2 ini karena didukung kawan-kawan honorer K2. Mereka bilang Bapak pasti bisa," cerita Suratman kepada JPNN.com, Rabu (8/12).


Waktu pengabdian yang tersisa dua tahun membuat Suratman makin terpacu untuk berusaha lulus di tes PPPK guru tahap II.


Dia pun mendapatkan jadwal tes 7 Desember.


Berbeda dengan tahap pertama yang penuh ketegangan, kali Ini dia lebih tenang. 


Suratman hanya berdoa kalau memang rezekinya menjadi ASN PPPK, semua pintu akan terbuka, yang sulit akan dimudahkan.


"Setelah selesai tes saya lihat nilainya lebih tinggi dibandingkan tahap I. Saya langsung menangis, mengangkat kedua tangan mengucapkan syukur atas nikmat yang Allah berikan," tutur guru berusia 58 tahun ini.


Nilai yang diperolehnya ialah kompetensi manajerial, sosiokultural 175, wawancara 36, dan kompetensi teknis 155, tetapi karena ada afirmasi serdik maka nilainya 500 poin.


Dengan nilai tersebut, Suratman merasa sudah lulus walaupun harus menunggu keputusan final Panselnas.


Keyakinan Suratman ini wajar karena formasi di sekolah yang dilamarnya sebanyak sembilan jabatan.


Dari jumlah tersebut, enam di antaranya sudah terisi di tahap pertama, sehingga menyisakan tiga formasi.


Kebetulan yang melamar di sekolah tersebut hanya tiga orang dan semuanya lulus passing grade.


"Alhamdulillah, saya bisa melampaui passing grade. Tinggal menunggu pengumuman resminya 16 Desember," pungkas Suratman. (esy/jpnn)