ADA Kabar Gembira dari Anggota Dewan Buat ASN dan Guru Honorer, ALHAMDULILLAH

Advertisement

ADA Kabar Gembira dari Anggota Dewan Buat ASN dan Guru Honorer, ALHAMDULILLAH

Kamis, 13 Januari 2022

Belajardirumah.org - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Madiun menyampaikan kabar gembira buat ASN dan honorer di kota setempat.


Pasalnya, DPRD Kota Madiun menjalin kerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) dalam program pendidikan jarak jauh (PJJ).


Wakil Ketua DPRD Madiun H Armaya mendorong ASN dan honorer untuk bisa kuliah di UT.


DPRD Kota Madiun, menurut Armaya, akan mendukung dengan memberikan beasiswa yang akan dianggarkan melalui APBD Kota Madiun.


“DPRD akan mendukung, caranya dengan beasiswa yang nantinya diangggarkan di APBD Kota Madiun," terang Armaya dalam kunjungannya ke Kampus UT, Tangsel, Banten, Selasa (11/1) lalu.


Armaya menjelaskan kunjungannya ke UT bertujuan untuk menambah keselarasan dalam program kerja sama Pemkot Madiun yang berencana meningkatkan kompetensi ASN dan tenaga honorer. Salah satunya dengan kuliah di UT.


“Keinginan tersebut sempat dibahas dalam pertemuan antara Wali Kota Madiun H. Maidi dan Rektor UT Prof Ojat Darojat beberapa waktu lalu,” kata Armaya.


Dia menyebutkan, saat ini sebanyak 5 persen ASN di Madiun yang pendidikannya belum S1. Begitu juga untuk honorer, sebanyak 1.104 orang yang sebagian besarnya belum S1.


Wakil Rektor I UT Dr Mohamad Yunus mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Pemda untuk meningkatkan kompetensi SDM di daerah tersebut.


Saat ini, mahasiswa yang berada di wilayah kerja UT Surabaya di antaranya Madiun sebanyak 17.622 mahasiswa.


Yunus menjelaskan ke depan pihaknya diharapkan dapat menggandeng lebih banyak Pemda untuk program satu keluarga satu sarjana. Melalui program tersebut, memberikan harapan pada masyarakat untuk hidup yang lebih baik.


Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT, Rahmat Budiman, mengatakan biaya kuliah di UT sangat terjangkau dan dapat diakses masyarakat.


Biayanya sangat terjangkau. Dengan dana Rp 8.000.000 hingga Rp 9.000.000 dapat mencetak satu sarjana. Biaya itu sudah mencakup mulai dari awal kuliah hingga selesai," kata Rahmat seperti dilansir Antara.


Meski biayanya murah, namun kualitas pembelajaran tetap terjaga melalui teknologi dan juga modul pembelajaran serta tutor yang mumpuni.(esy/antara/jpnn)