PRO dan KONTRA Sekolah Kembali Dibuka 1 Agustus untuk Kelas 3 SMA, 3 SMP dan Kelas 6 SD

Advertisement

PRO dan KONTRA Sekolah Kembali Dibuka 1 Agustus untuk Kelas 3 SMA, 3 SMP dan Kelas 6 SD

Jumat, 24 Juli 2020

Senang Sekolah Dibuka Lagi - Pontianak Post

Belajardirumah.org -  Perkembangan yang sangat menggembirakan penanganan wabah virus corona atau covid-19 di Kalimantan Barat (Kalbar), membuka harapan proses belajar mengajar kembali dilakukan seperti biasa, yakni tatap muka.

Hanya saja, wacana membuka kembali sekolah dalam waktu dekat menimbulkan pro dan kontra sekalipun ada syarat sangat ketat yang harus dipenuhi.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, pihaknya sudah mulai menyusun aturan atau kebijakan untuk uji coba penerapan sekolah tatap muka.

Masa uji coba sekolah tatap muka akan dilaksanakan pada 1 Agustus mendatang.

Menanggapi wacana ini, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar, Tony Kurniadi, kurang setuju dengan Pemprov Kalbar untuk kembali mulai proses belajar mengajar dengan tatap muka.

Syarat Ketat

Seperti diketahui, sejak ditemukannya kasus positif Covid-19 di Kalimantan Barat sekitar awal Maret 2020 lalu, pemerintah langsung mengambil kebijakan menghentikan aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 serta memutus rantai penularan.

Memasuki tahun ajaran baru, peserta didik pun masih belajar dari rumah dengan berbagai metode, apalagi Kalbar masih terbatas akses internet.

Selain itu, tak semua peserta didik mempunyai alat atau smartphone yang bisa digunakan untuk belajar online.

Melihat angka penularan yang mampu ditekan serta angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kalbar sangat baik, pemerintah mewacanakan membuka sekolah untuk belajar tatap muka.

Gubernur Sutarmidji mengatakan, ada syarat ketat sebelum uji coba masuk sekolah pada 1 Agustus mendatang.

Persyaratannya adalah dilakukan rapid test terhadap para murid serta guru harus swab terlebih dahulu.

"Tetap akan melakukan rapid test, mungkin sampel 2.000 serta PCR guru-guru. Kita akan lihat, kalau tingkat reaktif di bawah tiga persen maka sekolah silakan," ucap Sutarmidji, Selasa (21/7/2020).

Ia menjelaskan Kalbar saat ini memang menjadi daerah tertinggi angka kesembuhan pasien Covid-19, selain itu sudah beberapa daerah zona hijau.

Saat masuk daerah zona hijau, maka tidak boleh diam. Semua harus tetap dilakukan uji sampling mencegah penularan covid-19.

Ia menerangkan jika murid sekolah nanti masuk maka secara berkala harus uji sampling.

"Misalnya sebulan uji lagi, bulan berikutnya uji lagi. Sehingga saat sudah masuk sekolah dan ditemukan satu kasus saja di sekolah positif maka sekolah harus ditutup kembali," tegasnya.

Sutarmidji menerangkan saat ini tengah menyusun protap belajar tatap muka yang direncanakan 1 Agustus mendatang.

Ia menegaskan tahap awal hanya untuk murid kelas tertentu.