INFO TERBARU ! Pembelajaran Tatap Muka DIBATAL Karena Lonjakan Covid-19, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem

Advertisement

INFO TERBARU ! Pembelajaran Tatap Muka DIBATAL Karena Lonjakan Covid-19, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem

Selasa, 22 Juni 2021

Belajardirumah.org - Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang sedianya akan mulai dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang bisa saja tertunda.


Pasalnya, kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia menunjukkan adanya lonjakan yang signifikan.


Satu di antaranya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dimana Pemda DIY menuturkan bakal menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).


Penundaan PTM tersebut berlaku untuk seluruh tingkat pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), menengah (SMP, SMA/SMK) hingga jenjang perguruan tinggi.


Menyikapi hal tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, menyebut pelaksanaan PTM memang bisa saja ditunda.


Jika pemerintah daerah (Pemda) menjalankan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan ditunda.


"Pengecualiannya adalah jika Pemda setempat memberlakukan PPKM, maka PTM terbatas ditunda," kata dia dalam siaran persnya.


Dia mengaku, ketika Kemendikbud Ristek melakukan survei terkait mengapa sekolah belum menjalankan PTM terbatas, sebanyak 60-70 persen menjawab, karena tidak diperbolehkan oleh Pemda dan Satgas Covid-19 setempat.


"Padahal seluruh kriteria sudah terpenuhi oleh sekolah," jelas dia.


Nadiem sekali lagi menegaskan, semua sekolah di Indonesia yang ingin menyelenggarakan PTM terbatas, diperbolehkan asalkan mengikuti protokol kesehatan dan memenuhi daftar periksa.


Dia berharap, pelaksanaan PTM terbatas bisa dijalankan sebaik mungkin.


Maka dari itu, perlu dilatih dari sekarang kepada semua pihak, agar PTM terbatas dijalankankan.


"Jika PTM terbatas dijalankan dapat memitigasi stres pada anak, kekerasan domestik, pernikahan dini. Semuanya akan meledak kalau tidak ada tindakan secepat mungkin," ungkap dia.


Nadiem juga mengapresiasi kepada kepala daerah yang terus bergerak menyelamatkan pendidikan di wilayahnya masing-masing.


"Bapak dan ibu bisa dikategorikan bupati dan wali kota penggerak," ujarnya.


Nadiem pernah menyatakan, PTM terbatas tidak sama seperti sekolah tatap muka biasa.


"Apa yang Bapak Presiden sampaikan pada 7 Juni 2021 itu benar, bahwa pembelajaran yang kita upayakan bersama adalah tatap muka terbatas. Sekali lagi, terbatas," ucap dia.


Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan contoh praktik baik dalam melaksanakan PTM terbatas.


Di mana satuan pendidikan dapat mengatur satu kelas hanya diisi 25 persen murid.


Kegiatan belajar mengajar juga hanya dua jam, sedangkan dalam satu minggu hanya dua kali pertemuan.


Menteri Nadiem menyebut, bagi sekolah yang sudah atau dalam proses melakukan PTM terbatas dengan durasi belajar dan jumlah murid berbeda tetap diperbolehkan, selama mengikuti protokol kesehatan.


Namun harus tetap di bawah batas maksimal yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.


Lanjut dia menegaskan, tidak ada perubahan dalam SKB 4 Menteri. SKB yang telah dibuat menuangkan aturan yang maksimal.


"Sekolah bisa menerapkan PTM terbatas dengan sedikit demi sedikit," tutur Nadiem.


PTM di DIY Ditunda


Sebelumnya dikabarkan, Pemda DIY resmi memutuskan untuk menunda rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.


Pemberlakuan penundaan pembelajaran tatap muka tersebut berlaku untuk seluruh tingkat pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga level perguruan tinggi.


Hal itu mengingat adanya lonjakan penyebaran kasus Covid-19 yang belakangan ini terbilang mengkhawatirkan.


Bahkan, penambahan kasus harian Covid-19 di DIY sempat mencatatkan rekor tertinggi yakni di angka 534, pada Rabu.


Keputusan ini mau tidak mau harus diambil oleh Pemda DIY, meskipun serangkaian uji coba kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di beberapa sekolah sudah digencarkan.


Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menjelaskan pemangku kebijakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY dan Kabupaten/Kota untuk tidak menggelar pembelajaran tatap muka terlebih dahulu.


Alasannya jelas, angka kasus di DIY saat ini terus menunjukkan kenaikan dalam beberapa hari terakhir.


"Untuk sementara kami sudah ke Disdikpora DIY koordinasi dengan Kabupaten/Kota tidak tatap muka dulu," katanya, ditemui di Kepatihan.


Aji menambahkan, peniadaan sementara pembelajaran tatap muka itu berlaku bagi siswa tingkat SMK/SMA, SMP, dan siswa tingkat SD termasuk para mahasiswa.


Peniadaan sementara pembelajaran tatap muka tersebut diperkirakan olehnya, akan berlaku hingga tahun ajaran baru ke depan.


"Termasuk ajaran baru. Baik perkuliahan maupun pelajar menengah," jelasnya.


Sampai kapan keputusan itu akan dijalankan, dirinya belum memastikan. Namun yang pasti, kebijakan peniadaan sementara belajar tatap muka itu akan dihentikan apabila situasi Covid-19 di DIY melandai hingga benar-benar turun.


"Sampai hasil evaluasi kami melandai kasusnya. Bukan melandai, tapi benar-benar turun.


Ia menegaskan, bagi sekolah yang sedang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka juga ikut diimbau agar menidakan kegiatan tersebut.


"Semua. Termasuk yang uji coba juga ditunda," tegasnya.


Sumber : tribunnews.com