Orang Tua Keluhkan 'Boros Kuota' Belajar di Rumah, Ini Solusi Komisi X DPR

Advertisement

Orang Tua Keluhkan 'Boros Kuota' Belajar di Rumah, Ini Solusi Komisi X DPR

Selasa, 23 Juni 2020

Kabar Baik buat Orangtua, Jadwal Masuk Sekolah Ditunda hingga Awal ...

Belajardirumah.org -   Beberapa orang tua murid mengeluhkan sejumlah kendala dalam proses belajar dari rumah salah satunya mengenai borosnya kuota internet. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan pihaknya sudah mengusulkan beberapa solusi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Solusi tersebut salah satunya penggunaan dana bos untuk keperluan kuota bagi siswa. Hetifah mengatakan solusi yang diusulkan itu memang masih belum memadai.

"Sebenarnya sudah ada beberapa solusi yang ditawarkan, sebagian juga merupakan usulan Komisi X antara lain mengizinkan penggunaan dana bos untuk kuota, kerjasama dengan provider untuk membuat paket murah, dan pemberian kuota gratis untuk guru yang memenuhi kriteria tertentu. Namun, kami sadari bahwa ini belum cukup." kata Hetifah saat dihubungi, Rabu (17/6/2020) malam.

Hetifah pun menyadari bila akses internet di seluruh daerah belum terpenuhi. Ke depan, Hetifah mendorong Kemendikbud bekerja sama dengan Kemenkominfo untuk meningkatkan akses telekomunikasi ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Oleh karena itu, ke depannya kami akan dorong terus Kemendikbud untuk bekerjasama dengan Kemenkominfo untuk meningkatkan akses telekomunikasi terutama di daerah yang belum terjamah internet," ucapnya.

Diketahui, pembelajaran dari rumah imbas pandemi virus Corona masih akan berlanjut bagi sebagian besar siswa. Selama beberapa bulan terakhir, perubahan ini juga berdampak pada orang tua siswa.

Ada sederet keluhan yang dirasakan orang tua saat anaknya belajar di rumah. Keluhan yang pertama adalah soal peralatan. 'Sekolah online' berarti butuh gadget yang menunjang, kuota, hingga sinyal yang baik. Terkadang hal itu menjadi kendala.

"Yang paling ganggu itu soal sinyal ya. Kadang begini, ketika mereka lagi belajar sama gurunya, tiba-tiba sinyalnya hilang. Nah kan jadi nggak kedengaran jelas apa yang disampaikan guru," kata salah satu orang tua bernama Basaria Siahaan saat dihubungi, Rabu (17/6)