Bakal Rilis 15 Juli, Ini Solusi Pembelajaran Jarak Jauh bagi Guru, Orangtua, dan Murid yang Lebih Hemat Kuota

Advertisement

Bakal Rilis 15 Juli, Ini Solusi Pembelajaran Jarak Jauh bagi Guru, Orangtua, dan Murid yang Lebih Hemat Kuota

Jumat, 03 Juli 2020

Pemkot Perpanjang Masa Pembelajaran Jarak Jauh Hingga 11 April

Belajardirumah.org -  Menjelang tahun ajaran baru di masa pandemi, program belajar-mengajar di mayoritas sekolah rencananya bakal tetap berlangsung secara daring. Setelah beberapa bulan dilaksanakan, keluahan akan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tak sedikit dilontarkan.

Karenanya, sebuah perusahan teknologi, GREDU, coba menawarkan solusi. "Karena lebih ke sistem, makanya kami sebut GREDU lebih dari kelas online," kata Ricky Putra, Chief Operating Officer (COO) GREDU saat konferensi pers daring, Rabu (1/7/2020).

Dalam praktiknya, GREDU melakukan pendekatan-pendekatan yang menunjang tujuan mereka, yakni mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh. Salah satunya adalah memisahkan platform bagi sekolah, guru, siswa, dan orangtua supaya masing-masing bisa berperan secara maksimal.

"Sekolah bisa memanfaatkan untuk sistem pembayaran, terkait perpustakaan, atau memberi pengumuman. Sementara, guru bisa memaksimalkan jadwal, pembelajaran, penilaian, bahkan pengisan rapor," Chief Technology Officer, Mochammad Fachri menjelaskan di kesempatan yang sama.

Kemudian, orangtua bisa memantau jadwal dan perkembangan anak, sekaligus melakukan pembayaran. Terakhir, anak menggunakannya untuk mengetahui jadwal, pembelajaran, dan daftar tugas selama pembelajaran jarak jauh.

Pembedaan platform ini juga jadi cara mengatasi jarak penguasaan teknologi. "Guru itu UI, warna, font size sampai UX semua dicocokkan. Begitu juga dengan orangtua. Sementara murid dibuat seinteraktif mungkin layaknya media sosial yang biasa mereka buka," kata Ricky.

Lebih Hemat Kuota

Karena bentuknya tugas online dan kelas interaktif, sistem GREDU diklaim lebih hemat kuota internet. "Bisanya dengan video conference. Misal, anak ada lima mata pelajaran, sehari bisa sampai habis satu gigabyte," kata Fachri.

Tapi, GREDU membuatnya jadi seminim mungkin sehingga maksimal 10 GB dalam satu bulan. "Itu pun dengan catatan semua pelajarannya pakai video. Kalau tidak, tentu bisa kurang dari itu," imbuh Ricky.

Bakal secara resmi dirilis pada 15 Juli, sistem PJJ GREDU lebih menyasar guru dan siswa di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.

"Kami juga sebaik mungkin bertanggung jawab menjaga privasi dari setiap sekolah atau daerah yang berpartisipasi. GREDU sudah mengimplementasi security berstandar internasional," tutup Fachri.
(Sumber : Liputan6)