Pasutri Tulis 'Guru Makan Gaji Buta' di Facebook, Ternyata Iri dengan Penghasilan Guru

Advertisement

Pasutri Tulis 'Guru Makan Gaji Buta' di Facebook, Ternyata Iri dengan Penghasilan Guru

Kamis, 30 Juli 2020


Belajardirumah.org -   Pasutri tulis  unggahan di Facebook soal guru makan gaji buta. Pengunggah ternyata iri dengan penghasilan guru.

Semenjak Covid-19 dirinya juga mengalami penurunan pendapatan.

Fevi Eka Syaputra (38) dan Metaria (36) warga BTN Air Paku, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim mengklarifikasi dan meminta maaf.

Hal tersebut setelah ia menulis 'guru makan gaji buta' yang diunggahnya di FB.

Fevi Eka Syaputra (38) dan Metaria (36) yang didampingi keluarga besarnya mengakui bahwa akun tersebut adalah milik dirinya bukan milik istrinya.

Begitu juga yang memposting tentang guru makan gaji buta.

Namun postingan tersebut benar-benar tidak ada maksud ingin menyingung para guru dan tidak menyangka akan menjadi begini.

Pasutri melakukan klarifikasi dan meminta maaf mengakui kesalahannya

Pasutri melakukan klarifikasi dan meminta maaf mengakui kesalahannya didepan pengurus DPC PGRI Muara Enim, di aula Mess PGRI Muara Enim.

Postingan tersebut dia tulis karena kesal dengan penghasilannya sebagai tukang ojek sehari hanya Rp 20 ribu semenjak Covid-19, sedangkan biasanya rata-rata Rp 50 ribu, sedangkan guru tidak ngajar gajinya tetap sama dengan mengajar.

"Saya minta maaf kepada guru seluruh Indonesia, ini karena ketidaktahuan saya dengan kondisi guru. Dan postingan tersebut telah saya hapus," ujarnya.

Masih dikatakannya, bahwa dirinya tidak tahu isi UU ITE, hanya tahu sekilas melihat di TV tentang UU ITE.

Dan tidak tahu juga, jika akibat postingan tersebut akan berdampak hukum.

Begitupun kegiatan belajar mengajar guru ternyata ada Daring, tugas rumah dan sebagainya sehingga tidak benar kalau para guru makan gaji buta.

Plt Ketua PGRI Muara Enim Jumran mengapresiasi keberanian dan rasa tanggungjawab pasutri tersebut yang datang ke Mess PGRI untuk menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada seluruh guru di Indonesia dan Muara Enim khususnya.

"Semua pengurus PGRI Kecamatan menyerahkan kepada pengurus PGRI Kabupaten untuk keputusannya. Jika kita maafkan tentu mereka juga memaafkan begitupun sebaliknya," tegas Jumran.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa pemilik akun Facebook Metharia Nyonyafevi (MN) membuat postingan tentang guru makan gaji buta.

Atas postingan tersebut mendapat kecaman dari guru dan organisasi guru yakni PGRI Muaraenim. Kemudian Pasutri Fevi Eka Syaputra (38) dan Metaria (36) pemilik akun MN melakukan permintaan maaf melalui akun FB nya.