Mendikbud Nadiem Terbitkan Kurikulum Darurat, Ini Fungsinya Bagi Guru, Siswa dan Orang Tua

Advertisement

Mendikbud Nadiem Terbitkan Kurikulum Darurat, Ini Fungsinya Bagi Guru, Siswa dan Orang Tua

Rabu, 12 Agustus 2020



Belajardirumah.org -   Sebelumnya, pada Jumat, 7 Agustus 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan aturan kurikulum darurat pandemi Covid-19.

Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.

Kurikulum darurat ini sebenarnya penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga siswa berfokus pada kompetensi esensisal (mendasar) dan kompetensi prasyarat bagi kelanjutan di tingkat selanjutnya.

Nah, meski menerbitkan kurikulum darurat tersebut, Nadiem tidak mewajibkan bagi setiap satuan pendidikan (tiap sekolah) untuk menggunakannya.

Ada 3 opsi yang bisa dipilih, yakni:

1. Tetap menggunakan kurikulum nasional 2013.

2. Menggunakan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus).

3. Melakukan penyederhanan kurikulum secara mandiri.

"Kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa," jelas Nadiem dikutip Jakbarnews.com dari Pikiran-Rakyat.

Nah, ternyata ada tiga fungsi dari diterbitkannya kurikulum darurat ini.

Berikut ulasannya dilansir Jakbarnews.com dari infografik Antara.

*Fungsi kurikulum darurat bagi guru

- Tersedianya acuan kurikulum yang sederhana,

- Berkurangnya beban mengajar,

- Guru berfokus pada pendidikan dan pembelajaran esensial (dasar) dan kontekstual,

- Kesejahteraan psikososial guru meningkat.

*Fungsi kurikulum darurat bagi siswa

- Kesejahteraan psikososial siswa meningkat,

- Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum,

- Berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang mendasar (esensial) dan kontekstual.

*Fungsi kurikulum darurat bagi orang tua

- Mempermudah pendampingan pembelajaran di rumah (PJJ),

- Kesejahteraan psikososial orang tua meningkat.

Catatan: psikososial adalah masalah kesehatan psikologis dan sosial, yakni hubungan antara kesehatan mental atau emosional seseorang dengan kondisi sosialnya.

Selain itu, kementerian juga menyediakan modul pembelajajaran bagi tingkat PAUD dan SD untuk membantu proses pembelajaran.

Berikut adalah modul pembelajaran untuk PAUD dan SD.

*PAUD

- Belajar dijalankan dengan prinsip ‘bermain adalah belajar’,

- Proses pembelajaran terjadi saat anak bermain dan berkegiatan sehari-hari.

*SD

- Berorientasi pada kompetensi literasi, numerasi, pendidikan karakter, dan kecakapan hidup,

- Kompetensi dasar berbagai mata pelajaran.***