Mengenal Sosok Muhani Maydini Seorang Guru Madrasah yang Ikhlas`Digaji Pisang dan Ubi Tetapi Berprestasi, Simak Profilnya Bunda

Advertisement

Mengenal Sosok Muhani Maydini Seorang Guru Madrasah yang Ikhlas`Digaji Pisang dan Ubi Tetapi Berprestasi, Simak Profilnya Bunda

Rabu, 19 Mei 2021

Belajardirumah.org - Menginjakkan kaki di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi impian setiap muslim. Ibadah yang hanya bisa dilaksanakan orang Indonesia saat menunaikan umroh maupun ibadah haji.


Harapan itu tak senantiasa terwujud pada setiap orang. Semua sesuai kadar kemampuan ekonomi. Namun harapan pergi ke Tanah Suci selalu muncul sampai akhir hayat.


Muhani Maydini adalah salah satu perempuan yang diharapkan bisa mewujudkan impian tersebut. Dia seorang pengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al Muttaqin di Dusun Namo Tualang, Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang.


Kisah pengorbanan dan pengabdian Muhani ini menggerakkan hati pemilik akun @keluargabahagia850. Namanya diusulkan untuk menjadi tamu Allah lewat program #AwaliDenganKebaikan yang diselenggarakan Dream.co.id bersama Allianz Syariah.


Selama ini Muhani mengajar di daerah terpencil. Pilihan yang menuntut pengabdian dan pengorbanan Muhani lebih besar. Lokasi madrasah itu sulit dijangkau jika tak ada kendaraan, minimal motor. Angkutan umum jarang melintas meski fasilitas jalan sudah lumayan bagus.


Rintangan tak hanya soal lokasi. Mengajar anak-anak di daerah ini menjadi tantangan sendiri. Datang mengaji dengan kesadaran sendiri saja sudah bersyukur. Kenyataannya, Muhani dan suami masih sering menjemput siswa-siswanya.


Sang suami selama ini bekerja menarik becak. Kendaraan tradisional yang menjelma menjadi angkutan antar jemput anak-anak MDTA itu. Kebanyakan murid tinggal di rumah yang jaraknya lumayan jauh ke madrasah itu.


Madrasah itu memiliki 46 siswa. Mereka mencari ilmi di tengah keterbatasan sarana mengajar, bahan atau buku ajar, serta fasilitas pembelajaran lainnya.


Jangan pula berharap gaji bulanan dibayar rutin saban bulan. Muhani lebih sering tidak mendapatkannya. 


Orang tua murid terkadang mengganti kewajiban pembayaran SPP bulanan dengan menyerahkan hasil kebun, seperti pisang, ubi, dan kelapa. Kondisi ekonomi wali murid memang sebagian bekerja sebagai buruh kebun dan penggarap ladang. Penghasilan mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari.


Muhani mungkin baru satu sosok menginspirasi yang telah menebar kebaikan selama hidupnya. Di luar sana, masih banyak perempuan dan laki-laki yang memiliki kisah luar biasa. Mungkin mereka adalah sahabat, tetangga, atau bahkan keluargamu sendiri.


Sahabat Dream bisa menjadi perantara untuk pahlawan kebaikan lainnya menginjakkan kaki di Tanah Suci. Dengan hanya membagikan kisah kebaikan mereka, kesempatan beribadah di Baitullah menjadi terbuka.


Sahabat Dream juga bisa punya sosok penebar kebaikan yang dianggap layak mendapat hadiah umroh gratis dari Allianz Syariah dan Dream.co.id? Silahkan lihat syarat dan ketentuan di link ini. 


Semoga dengan guratan tulisan Sahabat Dream bisa mengantarkan penebar kebaikan ke Tanah Suci Mekah. 


Sumber ; dream.co.id