Ibunya Dilantik Jadi Kepsek, tapi Sekolahnya Tidak Ada, Pria Ini Menuntut Keadilan

Advertisement

Ibunya Dilantik Jadi Kepsek, tapi Sekolahnya Tidak Ada, Pria Ini Menuntut Keadilan

Selasa, 12 Oktober 2021


Belajardirumha.org - Azam Alfarizi Wonggo menuntut keadilan untuk peristiwa yang menimpa ibunya, RDBA. Ibunya yang berprofesi sebagai guru, dilantik menjadi kepala sekolah SD Negeri Kecil Warukapas. 


Namun, ternyata, sekolah dasar tersebut tidak ada keberadaannya. Kejadian yang berlangsung di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, tersebut kemudian diunggah Azam ke akun Instagram-nya, @azamwonggo. 


Di dalamnya, dia memasukkan foto dan video saat pelantikan. 


Unggahan itu lantas menjadi viral di media sosial. Baca juga: Sudah Dilantik Jadi Kepsek, Guru SD Ini Kaget Sekolahnya Ternyata Tidak Ada Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. 


Daftarkan email Berikut isinya: Selamat Malam Warga Sulawesi Utara saya, Azam Alfarizi Wonggo. 


Sedikit cerita dari saya tentang ibu saya tadi malam. Ceritanya Ibu saya ditelpon untuk mengikuti pelantikan sekaligus pengangkatan sumpah kepala sekolah baru di JG Center Minahasa Utara. 


Pada malam itu (Senin 27 September 2021) Sebelum mendapat panggilan untuk dilantik, ibu saya diberitahukan untuk memasukkan berkas sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah. 


Namun, sementara pelantikan berlangsung nama ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas.


Yang menjadi masalah di sini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah Warukapas kec. Dimembe, Kab. Minahasa Utara (sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua desa Warukapas). 


kemudian, tadi pagi (Selasa, 28 September-2021) ibu saya pergi ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah Minahasa Utara) untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi jawabannya sangat miris. 


Mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaanya. dan lanjutnya, ibu saya harus menunggu 2-3 bulan kedepan untuk pelantikan selanjutnya.



Pertanyaannya "SIAPA YANG MENCIPTAKAN NAMA SEKOLAH TERSEBUT? ADA APA DENGAN PEMERINTAH? ADA APA DENGAN BKD?” Berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, ibu saya sudah memenuhi syarat, ibu saya sudah berbakti selama 35 tahun dan lulusan sarjana golongan IV A/Pembina. dan selalu mengajar di kelas 6 selama 30 tahun lamanya, dan 5 tahun di kelas 1 (tentunya tidak diragukan lagi ilmunya). 


Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini. 


Terimakasih, mohon bantuan teman teman untuk memviralkan berita ini. Klabat, 28 September 2021 dari kami anak-anak 



Menuntut keadilan Saat dikonfirmasi, Azam mengiyakan bahwa itu unggahannya. Menurut Azam, ia mengunggah peristiwa tersebut agar mendapat keadilan. 


"Kami keluarga menuntut keadilan, karena menurut kami ini adalah suatu penghinaan kepada seorang guru dan kami meminta kepada pemerintah untuk segera memproses pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini," ucapnya, Rabu (29/9/2021). 


RDBA yang juga ibu Azam, saat ini aktif mengajar di SD Inpres Klabat. Baca juga: Simpan Puluhan Ijazah Siswa, Kepsek SMAN 1 Plaosan: Baru Diambil Setelah Kerja Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Utara Olfy Kalengkongan membenarkan tetang adanya pelantikan. S


aat ditanyai soal kejadian tersebut, Olfy hanya menjawab singkat. 


"Barusan berkoordinasi dengan BKPP. Akan ditelaah dan direvisi," ujarnya, Rabu siang.


Sumber ;   regional.kompas.com